Ketika Allah SWT Memilih, Pastilah PilihanNya Istimewa. Oleh : Ustad Subairi, Pimpinan Pondok Pesantren Modern Darul Madinah Wonosari Gorontalo.
Apabila kita ingin mengetahui rahasia dari nilai ibadah, khususnya di bulan suci ramadhan, maka kita dapat mengetahuinya melalui tiga perkara. Pertama adalah diri kita sendiri, kedua adalah waktu dan yang ketiga adalah tempat. Ketiga perkara tersebut diatas tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya.
Apakah kita bisa dipisahkan dengan waktu? Jawabanya pasti tidak bisa. Apakah kita bisa dipisahkan dengan tempat? Jawabannya juga pasti tidak bisa. Tidak ada yang tidak bertempat, semua bertempat, kecuali Allah SWT, qiyaamuhu binafsihi (Allah SWT, bediri dengan dirinya sendiri) kalau kita ingin meninggikan nilai kehidupan perhatikan diri kita, perhatikan waktu dan tempat, maka tinggilah nilai kehidupan, karena tiga perkara ini adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Satu-satunya nama bulan yang disebutkan didalam Al-Qur’an, hanyalah bulan suci ramadhan, Tidak ada Allah SWT, menyebutkan bulan Rajab, Sya’ban, Muharram. Maka apabila Allah SWT, memilih maka yang dipilih itu pasti istimewa begitu juga manusia ketika memilih pasti pilihannya itu adalah istimewa. Bulan dalam setahun ada dua belas bulan. Dari yang dua belas bulan hanya satu yang istimewa yaitu bulan suci ramadhan. Disitulah Allah SWT, mewajibkan kita umat Islam untuk berpuasa.
Ada hari yang mulia yang Allah SWT, pilih dalam sepekan yaitu hari jumat, sayyidul ayyam (penghulu hari dalam sepekan), demikan juga waktu dalam sehari semalam terdiri dari dua puluh empat jam ada beberapa jam yang Allah SWT, pilih sebagai waktu terbaik yaitu 1/3 malam terakhir. Pada waktu itu Allah SWT, turun sampai ke langit dunia ini kemudian menanti mereka. Adakah diantara manusia yang meminta ampun? Aku ampuni, yang meminta taubat Aku terima taubatnya, dan yang meminta sesuatu Aku akan memberinya.
“Kalu mau istimewa jadilah hamba yang layak melakukan perbuatan yang istimewa diwaktu yang istimewa, dan ditempat yang istimewa” “Orangnya istimewa, berada di waktu yang istimewa, serta berada di tempat yang istimewa melakukan perbuatan yang istimewa. Dengan istilah bahasa yang lain dapat kita katakan “tiga perkara hamba itu hamba yang suci” berada di bulan yang suci, di tempat yang suci, melakukan perbuatan yang suci, maka hamba tersebut akan menjadi suci. Maka dapatlah berhubungan dengan zat yang Maha Suci, karena yang suci yang bisa berhungan dengan yang suci.
Karena Rasulullah SAW itu suci dan Allah pun Maha Suci, maka dalam Isra Mi’raj Allah SWT, yang Maha Suci memperjalankan Rasulullah yang suci. Marilah kita mensucikan diri kita di bulan suci ramadhan ini dengan membangun kerohanian untuk menghadapi ujian berat. Ada kalanya kita tidak mampu menjalani ujian, karena ujiannya terlalu berat. Sehingga boleh jadi ada orang yang mempunyai kerohanian tetapi tidak cukup untuk menghadapi ujian. Diantaranya ujian menghadapi wabah virus covid-19.